MUI Riau Gelar Dialog Lintas Generasi, Menguatkan Kohesi Sosial Antar Generasi

oleh -103 Dilihat

PEKANBARU – Komisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau mengadakan dialog lintas generasi yang bertujuan memperkuat kohesi sosial antara generasi tua (Gent Old) dan generasi muda (Gen Z) umat Islam, Kamis (22/8).

Acara ini berlangsung di Hotel Drego, Kota Pekanbaru, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Asisten I Pemerintah Provinsi Riau, Drs. Zulkifli Syukur MA, serta Ketua Umum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti MA. Turut hadir dalam dialog ini para kalangan milenial dari pondok pesantren, lembaga dakwah, dan ormas Islam di Provinsi Riau.

banner 336x280

Prof. Dr. H. Ilyas Husti MA dalam sambutannya mengatakan, MUI sebagai wadah musyawarah para ulama, zu’ama, dan cendekiawan Muslim di Indonesia, terus berperan aktif dalam mengayomi umat Islam di seluruh penjuru tanah air.

Salah satu peran penting yang diemban oleh MUI adalah memperkuat kohesi sosial antar generasi umat, khususnya antara generasi tua dan generasi muda, melalui internalisasi nilai-nilai agama yang harmonis.

Dalam dialog ini, dibahas bagaimana MUI, yang didirikan pada 26 Juli 1975 di Jakarta, memiliki visi untuk menciptakan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang diridhai Allah SWT.

“Dengan visi tersebut, MUI berupaya mewujudkan masyarakat berkualitas (khaira ummah) dan kejayaan Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai manifestasi rahmatan lil ‘alamin,” ucap Prof. Ilyas Husti.

Misi MUI mencakup penggerakan kepemimpinan umat, pelaksanaan dakwah Islam, dan pengembangan ukhuwah Islamiyah yang bertujuan memperkuat persatuan umat.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pewaris tugas para nabi, pemberi fatwa, dan penegak amar ma’ruf nahi munkar, MUI juga menjadi penggerak kohesi sosial antar generasi umat Islam.

Kohesi sosial, sebagaimana dijelaskan oleh para pembicara dalam dialog tersebut, merupakan perekat yang menyatukan masyarakat, membangun keselarasan, dan semangat untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam konteks antar generasi, kohesi sosial sangat penting dalam menciptakan kedamaian, stabilitas, dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

“Generasi tua cenderung mempertahankan nilai-nilai keagamaan yang telah mapan, serta memegang teguh tradisi dan norma yang diwariskan. Sebaliknya, generasi muda lebih terbuka terhadap teknologi dan informasi, dengan pendekatan yang lebih progresif dalam memahami dan menginterpretasikan nilai-nilai agama,” papar ketum MUI Riau.

Perbedaan cara pandang terhadap agama antara generasi tua dan generasi muda seringkali menimbulkan kesenjangan komunikasi dan potensi konflik. Generasi tua cenderung berpegang pada nasihat ulama yang dihormati, sementara generasi muda lebih banyak mencari pengetahuan agama melalui media sosial dan internet.

Namun, perbedaan ini juga membuka peluang untuk membangun kohesi sosial yang lebih kuat dengan menggabungkan kebijaksanaan generasi tua dan kreativitas generasi muda.

MUI telah merumuskan berbagai strategi untuk memperkuat kohesi sosial antar generasi. Program-program yang mendorong dialog dan kolaborasi antara generasi tua dan generasi muda menjadi prioritas utama. Pendidikan agama yang inklusif dan pengajaran toleransi juga menjadi kunci dalam mengharmoniskan perbedaan.

Pemanfaatan teknologi digital oleh MUI juga memungkinkan generasi tua dan generasi muda untuk berinteraksi dan belajar bersama, tanpa meninggalkan tradisi yang telah ada. Inisiatif digital yang inklusif ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar generasi dalam menjalankan nilai-nilai Islam.

Melalui fatwa dan panduan yang relevan, MUI memberikan arahan yang dapat diterima oleh semua generasi. Program pendidikan dan dakwah MUI juga dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan umat, baik tua maupun muda. Dengan pendekatan yang inklusif ini, MUI berperan sebagai pengayom yang menjaga keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

Di masa depan, MUI berencana untuk terus meningkatkan dialog antar generasi dan mengembangkan program-program inovatif yang merangkul generasi muda tanpa mengabaikan tradisi yang telah ada. Dengan demikian, MUI berharap dapat terus mewujudkan nilai-nilai agama dalam kohesi sosial yang kuat dan harmonis antar generasi umat Islam di Indonesia.

Editor :Yefrizal

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.